Tanggal :
04 April 2014
Acara :
SILATURAHMI DENGAN IBU GKR HEMAS
Tempat :
Pendopo Kraton Kilen
Ø HARAPAN IBU GKR HEMAS
·
Yogyakarta bisa lebih menjadi kota toleran
·
Yogyakarta tetap menjaga kebhinekaan
·
Sekoloah negeri maupun universitas
à tidak memandang mayoritas/minoritas
à justru sekolah unggulan yang sekarang mengkhawatirkan
·
Yogyakarta harus tetap
memfasilitasi pelajar/mahasiswa yang bersekolah di Yogyakarta
·
Ada kelompok-kelompok masyarakat
mengeluh karna tidak diperbolehkan mengadakan tahlilan sebagai bentuk
kebudayaan (adat)
·
Masyarakat dapat ikut mendukung
program-program keistimewaan Yogyakarta
·
UU kesetaraan gender à wanita tidak untuk diwenangi, tetapi untuk di lindungi
Ø UNDANG-UNDANG KEISTIMEWAAN
1. Tata cara pengisian
jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur
2. Tata ruang à misal keberadaan kraton dan garis imaginer
3. Pertanahan à tanah-tanah dalam Sultan dan Pakualaman
4. Kelembagaan
5. Kebudayaan
Ø TUGU (Kebudayaan)
·
Semula bentuknya golong giling
·
Ada gempa bumi lalu rumah ochi hancur
·
Akibat gempa tersebut tugu pada saat itu hancur lalu dirubah
bentuk menjadi bukan seperti golong giling
Ø GOTONG ROYONG
·
Warga jogja punya semangat
·
Percaya diri tetapi tidak seombong
·
Bertanggungjawab
TANYA – JAWAB
Ø PAK YADI (LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK)
1. Saat ini di Yogyakarta
kasus anak hamil diluar nikah banyak, yang mengkhawatirkan yang tidak
dinikahkan-pun juga banyak. Kami dari LPA menangani kasus tersebut secara
langsung merasa prihatin. Hal tersebut kalau dibiarkan terus-menerus bagaimana?
2. Ada pengguna jalan
yang tidak mematuhi Undang-Undang. Bagaimana jogja tidak diskriminatif terhadap
pengguna jalan? Anak-anak jogja juga butuh kenyamanan
Ø JAWABAN IBU GKR HEMAS
1. Ibu GKR sudah
mempridiksi hal tersebut. Kurikulum yang tak kunjung mengadakan perubahan
tentang diadakannya pendidikan kesehatan reproduksi sbg salah satu upaya untuk
mengurangi pergaulan bebas juga merupakan faktor penyebab anak hamil di luar
nikah. Untuk menangani kasus2 seperti itu tidak bisa instan, kemajuan teknologi
menjadi faktor penyebab lain. Aur-arus informasi yang terus-menerus bergulir
harus dibendung (jaringan), misalnya program2 televisi, internet, dsb. Hal itu
juga sudah di upayakan oleh Kemenpro. Setidaknya jogja sekarang sudah
meningkat. Dahulu anak perempuan yang hamil di luar nikah tidak dapat
melanjutkan pendidikannya, namun sekarang sudah bisa.
2. Anak-anak yang belum
punya SIM juga menjadi masalah. Hal tersebut termasuk dalam pelanggaran lalu
lintas. Butuh kesadaran masyarakat sendiri. Namun hal itu juga tidak dapat di
hentikan begitu saja, sebab distribusi motor terus berlangsung. Sepertinya
jogja harus kembali menggunakan sepeda pada jalur-jalur tertentu. Mengkhawatirkan
juga ketika jalur-jalur tersebut telah dibuat namun masyarakat kurang dapat
memfungsikannya, seperti pada trotoar di alun-alun yang seharusnya
diperuntukkan bagi pengguna jalan tetapi malah justru digunakan untuk
berdagang. Ada juga tanda dilarang parkir pada bagian2 tertentu malah digunakan
untuk parkir kendaraan, bahkan kendaraan besar seperti bus. Semoga 2015 kasus soal
alun-alun tersebut dapat teratasi.
Ø TRI ASTUTI ANDUNG (DHARMAWANITA – PKK)
1. Fly Over Jombor
bagaimana kelanjutannya? (terkait UU Kepentingan Masyarakat Umum)
Ø JAWABAN IBU GKR HEMAS
1. Fly Over Jombor
memang belum selesai, karena kami pemerintah Jogja mencoba untuk menggunakan
anggaran pada waktu yang telah disediakan. Jadi sesuai dengan timingnya
istilahnya. Sama seperti bandara di kulonprogo. Sebenarnya sudah hampir
selesai, hanya saja ada beberapa hal yang tidak dapat diselesaikan pada tahun
ini karena memang harus pada 2015.
Ø MAS JABBAR (FAD –
DIY)
·
Terimakasih selama ini telah mensupport kami, sehingga
semangat kami untuk terus berkarya dapat didukung
·
Terimakasih FAD/Fasilitator sudah dilibatkan dalam
pembangunan seperti musrenbang, berpolitik, dan berbudaya
·
Kami dari FAD masih terus melestarikan kebudayaan khususnya
dolanan anak
·
Kami dari Fasilitator sedang merancang kegiatan yaitu JAMBORE
DAERAH (JAMDA)
·
Tentang UU Keistimewaan à
mungkin itu terlalu umum, pandangan istimewa bagi anak-anak DIY khususnya
·
Harapannya, bisa punya dokumenter barang 1-2menit saja tetapi
sudah dapat memperlihatkan keistimewaan Jogja bagi anak-anak
·
Diharapkan IBU GKR mendengarkan keluhkesah kami
Ø JAWABAN IBU GKR HEMAS
·
Ibu GKR Hemas FAD telah turut dalam kegiatan musrenbang, dsb.
·
Pendidikan sejarah bagi anak-anak harus digiatkan kembali
·
Diharapkan Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan menjunjung
tinggi kebudayaan
·
Terkadang, sistem pendidikan yang menghilangkan akar-akar
budaya itu sendiri
·
Bagi pemerintahan yang korupsi, hal itu jugalah yang menciptakan anak-anak yang
tidak baik karena terpengaruh oleh zaman